Permukiman di Desa Karyamekar Cilawu Garut Harus Direlokasi
GARUT – Puluhan rumah penduduk di dua kampung, Desa Karyamekar Kecamatan Cilawu Kabupaten Garut, Jawa Barat, harus direlokasi, karena tebing lokasi rumah terancam longsor.
“Saya saat ini sudah minta camat, kades, mencari tanah yang bisa jadi tempat relokasi,” kata Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, saat meninjau lokasi tedampak bencana tanah longsor di Desa Karyamekar, Kecamatan Cilawu, Garut, Minggu (14/2/2021).
Pergerakan tanah maupun longsor di desa itu sudah terjadi sejak 2015. Dan yang terbaru, bencana tanah longsor cukup besar terjadi, Jumat (12/2/2021) malam, dan mengancam rumah warga. “Ini yang Cilawu juga di 2015 sudah ada retakan-retakan, lalu longsor-longsor kecil, sekarang sangat luas, jadi kalau saya lihat itu dari kejauhan itu ternyata memang longsornya sangat banyak,” katanya. (Baca: https://www.cendananews.com/2021/02/puluhan-rumah-di-cilawu-garut-terancam-longsor.html)
Laporan terbaru, ada sembilan rumah tidak diperbolehkan ditempati warga karena kondisinya berpotensi tinggi terdampak bencana tanah longsor. Selain itu, ada 41 rumah warga di Kampung Babakan Kawung dan Kampung Cipageur, Desa Karyamekar terancam bahaya bencana tanah longsor, yang sewaktu-waktu bisa terjadi, terutama saat musim hujan. “Jadi memang ini sangat banyak, kami sedang memikirkan bagaimana ini bisa dilakukan relokasi,” katanya.
Berdasarkan laporan dari BMKG, potensi hujan masih akan terjadi di Kabupaten Garut, untuk itu masyarakat diimbau tetap waspada terutama di daerah rawan terjadi bencana alam. Kabupaten Garut, adalah salah satu daerah di Indonesia yang potensi bencana alamnya tinggi. Sehingga menjadi perhatian pemerintah daerah untuk meminimalisasi risiko bencana itu. “Garut ini kan daerah yang paling rawan bencana, makanya begitu ada peringatan kita harus waspada,” pungkasnya. (Ant)