Lindungi Lingkungan dengan Membumikan Eco-Sufi
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
JAKARTA – Membumikan eco-sufi adalah sebuah pemikiran yang sangat ideal dalam upaya menyelamatkan sumber daya alam (SDA) dan lingkungan.
Guru Besar Ilmu Pelestarian Alam dan Pembinaan Margasatwa, Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Dr. Ir. H. Hadi Sukadi Alikodra, mengatakan, saat ini bumi sedang mengalami krisis ekologi yang sangat luas, disebabkan oleh perilaku manusia yang kurang memperhatikan etika kelestarian alam.
“Banjir, longsor dan pandemi ekologi atau corona yang mendera, yakni krisis bumi ini, disebabkan karena perilaku manusia yang berorientasi pada kepentingan manusia yang kurang memperhatikan etika alam. Krisis ekologi adalah krisis moral,” ujar Hadi, pada webinar bertajuk membumikan eco-sufi yang digelar IPB dan diikuti oleh Cendana News, Rabu (3/2/2021).
Keputusan dan kebijakan untuk mengatasi krisis bumi ternyata menurutnya, masih sulit diimplementasikan bagi umat manusia.
Sehingga dia menyarankan, perlu adanya gerakan perubahan yang dilandasi dengan perkembangan deep ecology atau falsafah konservasi.
“Harus ada perubahan perilaku manusia yang dilandasi dengan ekologi alam, sebagai etika konservasi atau eco-sufi,” ujarnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, etika eco-sufi memiliki prinsip memuliakan, menghargai, keseimbangan, damai dan cinta terhadap alam semesta.
Dalam kehidupan, manusia menyadari atau tidak untuk melakukan segala upaya melangsungkan kehidupannya. Salah satu cara untuk keberlangsungan tersebut sering kali mengorbankan sumber daya alam (SDA).
Pemanfaatan ini dilakukan tanpa memperhatikan daya dukung lingkungan dan keterbatasan SDA. Sehingga akhirnya, kata dia, berdampak buruk pada keberlanjutan SDA dan lingkungan.