LAPAN: Pengembangan Pesawat Nasional Tumbuhkan Industri Pendukung

Editor: Makmun Hidayat

JAKARTA — Terbitnya road map pesawat transport nasional diharapkan bisa mendorong pertumbuhan industri kecil menengah (IKM) komponen pesawat. Pertimbangannya bukan hanya pada keterpenuhan  tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dan kestabilan ketersediaan komponen tapi juga bagaimana industri pesawat nasional mampu berkontribusi dalam peningkatan nilai ekonomis dari teknologi.

Kepala Program Pesawat Transport Nasional Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Ir. Agus Aribowo, M.Eng, menyatakan untuk memenuhi kebutuhan pesawat yang sesuai dengan kondisi geografis Indonesia, dibutuhkan suatu ekosistem yang menunjang perkembangan industri pesawat transport nasional.

“Faktanya, kondisi geografis Indonesia mempunyai karakteristik yang membutuhkan pesawat yang mampu mengakomodir dan menghilangkan masalah akses. Agar terencana maka diperlukan road map. Selain untuk pesawatnya sendiri tapi juga untuk industri pendukung. Misalnya untuk komponen pesawat maupun Laboratorium Sertifikasi Validasi,” kata Aribowo dalam Bincang Online IABIE, yang diikuti oleh Cendana News, Selasa (9/2/2021).

Ia menjelaskan dalam road map pesawat transport nasional, ada empat tujuan yang akan dicapai hingga tahun 2030.

“Yang pertama, tentunya N219, dengan waktu pengembangan 2011 hingga 2020 dan anggaran Rp648 miliar,” paparnya.

Dengan mempertimbangkan kondisi geografis kepulauan, maka road map kedua adalah pengembangan N219 Amphibi.

“Rentang waktunya 2018 hingga 2024 dengan anggaran Rp440 miliar. Ada dua tipe. Yang pertama, yang composite float dengan landing gear. Dimana pesawat akan bisa mendarat di air maupun di darat. Dan yang kedua adalah composite float tanpa landing gear. Ini khusus untuk di air,” urainya.

Lihat juga...