AS Desak Uni Afrika Bantu Tangani Krisis di Tigray
WASHINGTON – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, menyerukan agar Uni Afrika dan mitra-mitra internasional lainnya membantu menangani krisis yang makin dalam di kawasan Tigray di Ethiopia utara. Blinken juga mengutuk dugaan kekejaman yang berlangsung dalam pertempuran di wilayah tersebut.
“Amerika Serikat sangat prihatin dengan kekejaman yang dilaporkan dan situasi yang memburuk secara keseluruhan di wilayah Tigray di Ethiopia,” kata Blinken.
“Kami meminta mitra-mitra internasional, terutama Uni Afrika dan mitra regional, untuk bekerja bersama kami mengatasi krisis di Tigray, termasuk melalui tindakan di PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) dan badan-badan terkait lainnya.”
Pernyataan Blinken itu menunjukkan rasa frustrasi yang meningkat, atas penanganan sejauh ini oleh Ethiopia dan negara tetangganya, Eritrea. Menlu AS menggambarkan keadaan di Tigray sebagai “krisis kemanusiaan yang memburuk”.
Blinken mengeluarkan pernyataan itu sehari setelah Amnesty International merilis laporan, yang menuduh pasukan Eritrea tahun lalu membunuh ratusan warga sipil di Tigray dalam periode 24 jam. Insiden itu digambarkan sebagai potensi kejahatan terhadap kemanusiaan.
Eritrea membantah tuduhan tersebut.
Tentara federal Perdana Menteri Ethiopia, Abiy Ahmed, mendepak bekas partai penguasa lokal, Tigray People’s Liberation Front (TPLF), dari ibu kota regional Mekelle pada November lalu, namun pertempuran tingkat rendah terus berlanjut.
Sudah ribuan orang tewas dan ratusan ribu lainnya terpaksa mengungsi. Wilayah berpenduduk lima juta jiwa itu juga mengalami kekurangan makanan, air, dan obat-obatan.