Tingkat Hunian Hotel di Banyumas Terdampak Penutupan Wisata
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
PURWOKERTO – Penutupan seluruh tempat wisata selama penerapan Pembatasan Sosial Beskala Besar (PSBB) di Kabupaten Banyumas sangat berdampak terhadap tingkat hunian hotel, terutama hotel-hotel yang berada di kawasan wisata Baturaden.
Humas Koordinasi Antar Instansi, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Banyumas, Endang Istanti, mengatakan, sebelum penerapan PSBB tingkat kunjungan hotel sudah menurun karena pandemi Covid-19. Target kunjungan hotel tidak tercapai selama berbulan-bulan. Dan penerapan PSBB saat ini semakin menurunkan tingkat hunian hotel.
“Tentu saja sangat terdampak, seluruh pengusaha hotel menyatakan terdampak. Namun yang paling terasa dampaknya adalah untuk hotel-hotel yang berada di kawasan wisata,” katanya, Minggu (17/1/2021).
Endang Istansi sendiri memiliki hotel yang berada di kawasan wisata Baturaden. Saat ini kondisinya hanya ada 1-2 tamu menginap saja. Tamu tersebut bukan dari kalangan wisatawan, melainkan keluarga yang sedang berkunjung ke Banyumas.
“Karena berada di kawasan wisata, hotel saya sangat bergantung pada tingkat kunjungan wisatawan, 50 persen lebih tamu yang menginap adalah wisatawan. Ketika seluruh tempat wisata ditutup seperti sekarang ini, hunian hotel menurun drastis,” tuturnya.
Lebih lanjut Endang mengatakan, untuk pelaku usaha dan pengelola hotel yang tergabung dalam PHRI Kabupaten Banyumas jumlahnya mencapai sekitar 500, dan semuanya mengeluh terdampak dengan pemberlakuan PSBB. Sementara untuk pelaku usaha rumah makan, restoran serta kafe-kafe yang juga tergabung dalam PHRI, kondisinya juga terdampak, tetapi relatif lebih stabil dibandingkan hotel.