Produksi Alpukat Petani Lamsel Menurun Imbas Busuk Buah
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
LAMPUNG — Musim penghujan berdampak pada penurunan produksi buah alpukat. Gesekan buah dengan ranting mengakibatkan luka pada permukaan. Serangan pada jamur berimbas kulit membusuk menjalar ke buah. Secara fisik kondisi buah berwarna coklat, kusam dan bagian daging busuk.
Sahbana, petani buah bernama ilmiah Persea americana tersebut menyebut hama busuk buah diakibatkan jamur Botryodiplodia theobromea pat. Jamur tersebut terjadi akibat penghujan disertai angin kencang di wilayah Desa Kelawi, Kecamatan Bakauheni, Lampung Selatan.
“Buah alpukat memiliki hama yang cukup beragam saat penghujan, selain busuk buah bisa berupa busuk akar sehingga diperlukan penanganan khusus memakai fungisida serta pemberian zat kapur atau dolomit pada bagian sekitar tanaman,” terang Sahbana saat ditemui Cendana News, Senin (18/1/2021).
Jamur penyebab busuk buah dan busuk akar sebut Sahbana diakibatkan sistem drainase yang buruk. Sebagai antisipasi ia kerap melakukan penyemprotan. Kebersihan kebun dilakukan dengan penimbunan sampah berupa daun dan sampah jenis lain.

Setiap pekan permintaan buah alpukat jenis sipit asia, mentega, miki mencapai 1 ton. Pasokan selain berasal dari kebun miliknya juga dibeli dari petani lain.
Meski demikian, harga alpukat pada level petani masih bertahan pada angka Rp10.000 perkilogram. Pada level pengecer buah menyesuaikan ukuran kecil, sedang dan besar dijual hingga Rp20.000.