Percepatan Vaksinasi Covid-19 di Jateng Belum Optimal

Editor: Makmun Hidayat

“Sementara sekitar 14 ribu nakes, yang sudah terdata tidak bisa mengikuti vaksinasi karena tertunda dan tidak lolos cek kesehatan. Mereka yang tertunda, akan dijadwalkan kembali untuk mengikuti vaksinasi,” tandasnya.

Secara terperinci sebanyak 4.988 orang tertunda karena masalah tensi darah, hipertensi 5.896 orang, menyusui 30 orang,  dan sedang hamil satu orang. Sisanya tidak lolos karena pernah terpapar covid-19 atau komorbid penyakit lainnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang,  Abdul Hakam, saat dihubungi  juga memaparkan, pihaknya sempat mengalami kendala terkait pelaksanaan vaksinasi, khususnya dengan aplikasi data penerima vaksin.

“Persoalan aplikasi data penerima vaksin covid-19, sempat menjadi kendala dalam pelaksanaan vaksinasi di Kota Semarang. Akibatnya, upaya percepatan vaksinasi tahap pertama termin pertama, menjadi terhambat,” terangnya.

Dijelaskan, seharusnya data tenaga kesehatan (nakes), penerima vaksin covid-19 yang terdaftar dalam Sistem Informasi SDM Kesehatan (SI-SDMK), bisa teregistrasi atau terhubung ke aplikasi BPJS Kesehatan, kemudian muncul e-tiket.

“Persoalan muncul, ketika mereka yang sudah teregistrasi ada yang belum bisa open tiket , atau mendapat e-tiket dari aplikasi BPJS. Ini membuat percepatan belum maksimal,” paparnya.

Guna mempercepat vaksinasi, pihaknya pun meminta nakes yang sudah terdaftar di SI-SDMK untuk bisa melakukan vaksinasi, meski belum dapat membuka atau menerima tiket dari aplikasi BPJS.

“Nakes yang di tempat kerjanya menjadi tempat pelaksanaan vaksinasi, bisa melakukan vaksinasi di tempat kerja masing-masing. Sementara, nakes dari klinik, dokter keluarga, bidan, perawat, apoteker, dan lainnya bisa menuju faskes terdekat. Dengan cara ini, kendala tersebut sekarang sudah teratasi,” tandasnya.

Lihat juga...