Peninggalan Masa Lampau di Pekalongan Potensial untuk Wisata Edukasi

Editor: Makmun Hidayat

“Sejauh ini, kami sudah melakukan dokumentasi, pemulihan dan perlindungan juga membangun rumah peradaban. Dan setelah berbicara dengan beberapa pihak terkait, termasuk guru-guru sejarah, kami sepakat bahwa benda-benda peninggalan ini akan disimpan di museum, yang sudah turun keputusan akan ada di 2021 ini,” kata Ismu dalam kesempatan yang sama.

Kabid Kebudayaan Disdikbud Kabupaten Pekalongan Ismu Syamsudin, S.KAR, dalam acara Peradaban Pekalongan, Minggu (24/1/2021). -Foto Ranny Supusepa

Ia menyebutkan Situs Lingga Yoni yang ada di Desa Tlogopakis, Ambang Mighrab Masjid Al Ikhlas di Desa Tegaldowo, Makam Syeh Siti Jenar Desa Lemah Abang, Arca Megalit II Rogoselo Doro, Sumur Umbul Dororejo Doro, Watu Bahan Lemahabang Doro dan Watu Lapak Tlogohendro Petungkriyono merupakan sebagian dari 93 situs yang sudah didokumentasikan dalam daftar situs Kabupaten Pekalongan.

“Masih akan ada penelitian yang lebih lanjut terkait peninggalan masa lampau ini. Tapi yang diutamakan adalah menjaga apa yang sudah ada dan menyampaikannya kepada masyarakat, untuk kepahaman akan nilai-nilai peradaban di Kabupaten Pekalongan,” ucapnya.

Kepala Pusat Penelitian Arkeologi Nasional Drs I Made Geria, MSi, yang turut hadir dalam acara yang sama, menyatakan apresiasinya pada yang sudah dilakukan Pemda Pekalongan, yang sudah bersinergi dan mendukung sepenuhnya upaya penelitian pada situs arkeologi di Pekalongan.

“Kearifan lokal yang ada di Pekalongan masih terlihat pada perilaku warga yang mencintai budayanya sendiri. Sehingga membuka peluang besar untuk menjadikan Pekalongan sebagai salah satu destinasi wisata berbasis pendidikan dan peninggalan masa lampau,” kata Made Geria.

Lihat juga...