Pedagang Bakso di Bekasi Terdampak Aksi Mogok Pedagang Daging
Editor: Koko Triarko
Terpisah, pedagang daging di pasar Jatiasih, Aan, mengakui bahwa di pasar Jatiasih juga menggelar hal sama, tidak berjualan sejak kemarin sesuai imbauan dari paguyuban pusat.
“Kami sebenarnya tidak ingin harga naik, karena pembeli pasti sepi. Harga sekarang saja untung-untungan, apa lagi kalau naik lagi,” harapnya, meminta ada solusi.
Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, meninjau ke Pasar Baru wilayah Bekasi Timur, untuk bertemu langsung dengan penjual daging. Kepada para pedagang yang tetap di pasar, meski tidak berjualan tersebut ia berjanji mencoba mendorong ke Pemerintah Pusat terkait permasalahan tersebut.
“Jika tidak ada solusi, maka akan dicoba cari alternatif lain.
Diharapkan, pemerintah pusat dapat menormalisasi kembali pasokan dan harga daging di pasaran Kota Bekasi, agar masyarakat tetap nyaman dan tetap bisa mengkonsumsi daging dengan harga terjangkau,” jelasnya.
Untuk wilayah pasar Baru Bekasi Timur, para pedagang mengaku harga daging yang ada Rp110 ribu ke konsumen, itu sudah dapat keuntungan, tetapi saat ini mereka menjual Rp125 ribu ke konsumen dan tidak dapat untung.
“Kita tidak berani belanja daging ke pemasok, karena menurut kami harga daging sekarang tidak masuk pasaran, momen hari raya saja kita jual Rp120ribu tapi masih ada keuntungan, tapi sekarang kita jual Rp125 ribu pun masih tidak dapat keuntungan, dan kita tidak mungkin menjual ke konsumen di atas harga Rp125 ribu,” ungkap pedagang kepada Wakil Wali Kota Bekasi.
Sejauh ini penyebab terjadinya lonjakan harga masih belum diketahui penyebabnya. Tetapi, pemerintah kota Bekasi akan mencoba mendorong pemerintah pusat untuk dapat memberikan solusi terkait lonjakan harga daging, khususnya di Kota Bekasi.