Kunjungan Wisatawan Sepi Berdampak pada Pelaku Usaha di Pesawaran
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Hasanah menyebut sepinya kunjungan wisata bahari berdampak pada menurunnya omzet. Berjualan pakaian, suvenir kerang pada kondisi normal ia bisa mendapat hasil Rp3 juta per hari. Semenjak Covid-19 melanda bahkan ketika destinasi wisata Pesawaran ditutup omzet anjlok. Ia masih mendapat hasil ratusan ribu dari menjual pakaian.
Selain Hasanah, sejumlah pedagang makanan dan minuman di akses jalan menuju pantai Sari Ringgung sepi pembeli. Nursanti, pemilik warung mengaku masih mengandalkan warga yang datang untuk memancing dan menyeberang. Aktivitas pekerja dan nelayan yang memperbaiki perahu dan fasilitas objek wisata membuat ia bertahan.
Nursanti bilang setiap akhir pekan banyak warga akan memancing. Beberapa membeli makanan dan minuman ringan untuk bekal. Aktivitas pembangunan fasilitas wisata ikut memberi keuntungan saat ada pesanan nasi bungkus. Hingga pekan ketiga Januari kunjungan wisata bahari di tempat itu masih belum menguntungkan bagi pelaku usaha kecil.
“Warga pulau Tegal yang menyeberang kerap mampir makan mi dan minum kopi sehingga saya masih bisa mendapat keuntungan,” cetusnya.
Lukman, pelaku jasa ojek perahu mengaku sudah hampir setahun tidak melayani wisatawan. Sebelum pandemi Covid-19 ia bisa mengantarkan wisatawan yang akan menuju ke pulau Tegal Mas.

Kawasan wisata pulau dan pantai tersebut sementara membatasi kunjungan wisatawan dari luar wilayah. Satu trip perjalanan dipatok Rp400.000 pulang pergi untuk ojek wisata.