Karena Aksi Ambil Untung, Pasar Asia Mundur dari Rekor Tertinggi
SYDNEY — Saham-saham Asia tergelincir dari rekor tertinggi pada Jumat, karena investor mengambil untung setelah reli baru-baru ini yang didorong oleh harapan stimulus ekonomi AS oleh Presiden Joe Biden yang baru dilantik.
Sentimen juga terpukul oleh kekhawatiran pembatasan virus corona baru di China yang melaporkan 103 kasus COVID-19 pada Jumat.
Indeks berjangka menunjukkan awal yang suram untuk pasar saham Eropa dan AS. Indeks berjangka Eurostoxx 50 turun 0,4 persen, sementara indeks berjangka DAX Jerman tergelincir 0,3 persen dan FTSE London turun 0,2 turun. Indeks berjanga E-Mini berjangka S&P 500 tersandung 0,25 persen.
Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik yang lebih luas di luar Jepang, memperpanjang kerugian dalam perdagangan sore menjadi terakhir 0,6 persen pada 720,17 poin setelah kenaikan tiga sesi berturut-turut.
Indeks MSCI melonjak 8,8 persen sejauh Januari ini, setelah mencapai level tertinggi sepanjang masa di 727,31 poin pada Kamis (21/1/2021).
Analis memperkirakan kerugian Jumat hanya sebentar ketika mereka memprediksi kenaikan kuat dalam pertumbuhan global yang didukung oleh rekor suku bunga rendah di seluruh dunia.
“Tahun 2021 dimulai dengan ekspektasi pembukaan kembali (penguncian) di paruh kedua, saat tema makro utama dan perkiraan konsensus memproyeksikan pemulihan berbentuk V dalam pertumbuhan global dan laba perusahaan,” kata Paul O’Connor yang mengepalai tim multi-aset pada Janus Henderson berbasis di Inggris.
“Meskipun banyak negara dan sektor akan menanggung luka guncangan COVID-19 untuk tahun-tahun mendatang, 2021 diperkirakan akan melihat beberapa langkah menentukan menuju pemulihan ketika pembatasan-pembatasan pada kemudahan kegiatan ekonomi berkurang seiring berjalannya tahun, membuka kunci belanja konsumen yang terpendam,” tambah O’Connor.