Tenda Terendam Banjir, Pengungsi di Kota Lewoleba Dievakuasi
Editor: Makmun Hidayat
LEWOLEBA — Hujan yang mengguyur Kota Lewoleba, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengakibatkan sebanyak 8 buah tenda utama yang menampung pengungsi erupsi Gunung Api Lewotolok di bekas kantor Bupati Lembata terendam banjir.
Hujan lebat yang turun sejak sekitar pukul 11.30 WITA hinggga 14.00 WITA menyebabkan para pengungsi yang ditempatkan di tenda harus mengangkat barang milik mereka ke tempat yang aman agar tidak terendam banjir.
“Kami harus memindahkan barang-barang kami ke atas meja karena banjir masuk ke dalam tenda tempat kami tidur,” kata Vitalis Ola salah seorang pengungsi kepada Cendana News di Posko Pengungsi Utama di bekas Kantor Bupati Lembata, Kota Lewoleba, Rabu (2/12/2020).

Vitalis mengaku kesulitan berada di tenda sebab tidak ada saluran air yang digali di sekeliling tenda sehingga air hujan langsung mengalir ke dalam tenda dan menggenangi kasur dan barang-barang milik pengungsi yang diletakkan di lantai tanah beralaskan terpal.
Vitalis menyebutkan petugas posko sudah menginformasikan kepada para pengungsi agar dipindahkan ke gedung-gedung sekolah dan kantor yang ada di Kota Lewoleba.
“Tadi sudah diinformasikan kepada kami agar nanti dipindahkan ke lokasi gedung sekolah yang ada di Kota Lewoleba agar tidak kehujanan.Kalau tidak kami pasti sengsara dan tidak bisa tidur di tenda-tenda pengungsi,” ujarnya.
Paula Naomi Pasan, salah satu pengungsi yang ada di lokasi pengungsian di Posko Utama bekas kantor bupati Lembata mengaku harus pontang-panting menyelamatkan tas pakaian saat air mulai masuk ke tenda.