Sukarno Sukses Budi Daya Lele di Belakang Rumah
Editor: Koko Triarko
JAKARTA – Sukarno memilih usaha budi daya ikan lele di halaman belakang rumahnya, untuk mengisi hari tuanya. Menurutnya, usaha ini dapat dikerjakan saat waktu santai sebagai upaya peningkatan ketahanan pangan, dan keuntungannya pun lumayan besar.
“Saya budi daya ikan lele ini sudah lima tahun. Alhamdulillah sudah berkembang, dari awalnya cuma satu kolam, kini ada 5 kolam berbahan terpal,” ujar Sukarno, kepada Cendana News, saat ditemui di tempat budi daya ikan lele di halaman rumahnya di Kelurahan Cijantung, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Senin (7/12/2020).
Dia menyebut, budi daya lele ini tidak menelan biaya besar. Dengan 1.000 bibit lele dan satu kolam terpal berikut pakannya, di awal memulai usaha ini modal yang dibutuhkan sekitar Rp1 juta.
“Modal awalnya Rp1 juta. Tapi kan saat lele dipanen bisa meraup untung, bisa nambah kolam juga beli bibit lele,” ujarnya.
Menurutnya, budi daya lele dengan kolam terpal berbentuk kotak dan bulat lebih praktis dan efesien dibandingkan dengan kolam terbuat dari semen. Kolam terpal ini juga bisa bertahan lama.
Yang terpenting lagi, katakan dia, adalah perawatan ikan lelenya harus sabar dan teliti. Apalagi ketika lele terjangkit virus penyakit, seperti berupa jamur dan bintik putih. Tentu diperlukan perawatan maksimal yang telaten dan penuh kesabaran.
Pengobatan virus yang menyerang lele dengan probiotik yang dibuat secara alami berjenis bahan tradisional melalui proses fermentasi.
Setelah difermentasi berbentuk cairan, lalu tuangkan dalam dosis tertentu ke dalam kolam terpal budi daya ikan lele. Jika ikan lele dalam kondisi stres, Sukarno membuatkan jus yang terbuat dari daun pepaya dan buah mengkudu.