Pelajar Terdampak Erupsi Gunung Api Ile Lewotolok Pilih Mengungsi ke Rumah Kerabat

Editor: Koko Triarko

LEWOLEBA – Pemerintah Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, diminta untuk memperhatikan nasib para pelajar yang mengungsi ke posko pengungsian maupun rumah warga yang berada di Kota Lewoleba, akibat erupsi Gunung Api Ile Lewotolok.

Hal ini mengingat banyak pelajar yang tidak menempati 13 posko pengungsian yang disiapkan Satgas Penanggulangan Bencana Erupsi Gunung Api Ile Lewotolok, dan memilih tinggal di rumah kerabat mereka maupun rumah warga lainnya.

“Banyak pelajar yang memilih mengungsi dan tinggal di rumah anggota keluarga maupun kenalan mereka di Kota Lewoleba,” kata Vero Lamahoda, aktivis sosial yang juga bertugas sebagai relawan di Posko Barakat, saat ditemui Cendana News di Posko Barakat, Kamis (3/12/2020).

Vero mengatakan, berdasarkan pendataan yang dilakukan oleh relawan di posko mereka, masih terdapat banyak pengungsi, baik anak-anak, balita, lansia maupun para pelajar yang memilih mengungsi bersama orang tua mereka di rumah warga di Kota Lewoleba.

Dia berharap, agar pemerintah bisa segera melakukan pendataan dan memberikan bantuan biaya untuk membeli pulsa data, sebab mereka otomatis harus mengikuti ujian tengah semester secara online.

“Saat situasi bencana seperti ini, tentu orang tua mereka sangat kesulitan biaya, apalagi sedang stres memikirkan rumah, hewan ternak dan barang yang ditinggalkan saat mengungsi ke Kota Lewoleba.Untuk itu, pemerintah harus memberikan bantuan biaya,” ucapnya.

Vero menambahkan, alangkah baiknya pemerintah melakukan pendataan terlebih dahulu dan mengumpulkan anak-anak di sekolah yang ada di Kota Lewoleba, agar bisa menjalani ujian meskipun secara online.

Lihat juga...