Gerbang Samudra Raksa Diharapkan Bangkitkan Pariwisata Kulon Progo
KULON PROGO – Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, meyakini keberadaan Gerbang Samudra Raksa di perbatasan Kulon Progo dan Magelang, Kecamatan Kalibawang, mampu membangkitkan ekonomi di wilayah utara, sehingga tidak ada istilah diskriminasi pembangunan antara wilayah utara dan selatan.
Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo, Joko Mursito, di Kulon Progo, Minggu, mengatakan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sudah membantu Pemkab Kulon Progo mengembangkan potensi wisata di wilayah utara seperti Nglinggo (Samigaluh) dan Jatimulyo (Girimulyo), kemudian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat membangun Gerbang Samudra Raksa di Kalibawang.
“Jadi, tidak ada istilah diskriminasi pembangunan. Gerbang Samudra Raksa nanti akan menjadi salah satu trigger dari perkembangan wisata dan ekonomi di wilayah utara,” katanya.
Ia mengatakan pihaknya sudah mengumpulkan pelaku desa mandiri budaya.
Di Kulon Progo ada dua desa/kelurahan yang ditetapkan sebagai desa mandiri budaya, yakni Jatimulyo dan Pagerharjo.
Ke depan, pengembangan pariwisata harus ada keterkaitan antara pariwisata, budaya, entrepreneur, kesiapsiagaan, dan perekonomian.
“Komponen itu harus menjadi satu dalam rangka membangkitkan pariwisata dan ekonomi di wilayah utara Kulon Progo,” katanya.
Joko mengatakan Dinas Pariwisata fokus pengembangan wisata di wilayah utara adalah konservasi alam, budaya, dan kuliner.
Wilayah Menoreh di Kulon Progo ditetapkan sebagai cagar biosfer baru UNESCO. Program sudah masuk regulasi besar dan tentu akan ada program turunannya.
Kemudian, lanjutnya, keberadaan gerbang Samudra Raksa menjadi pendukung dari pengembangan pariwisata di wilayah utara.