71 Persen Peserta Prakerja Gunakan Insentif untuk Modal Usaha

Editor: Makmun Hidayat

Semula, Stevenly bekerja sebagai petugas keamanan di sebuah perusahaan swasta di Manado, Sulawesi Utara. Badai pandemi menerpa tempatnya bekerja sehingga perusahaan itu harus ditutup. Rio pun kehilangan pekerjaan.

“Saya hidup dari pesangon yang diberikan. Tapi kian hari kian bulan, uang makin menipis untuk mencukupi kebutuhan istri dan dua anak saya,” ujarnya.

Sebuah malam memberinya jawaban, saat Rio mendapat informasi di media sosial mengenai pembukaan Gelombang Ketiga Kartu Prakerja. Ia lolos menjadi penerima Kartu Prakerja pada Mei 2020 dan mengikuti pelatihan bagaimana memasang iklan di Facebook dan Instagram melalui Sekolahmu.

Tak lama berselang, Rio mendengar informasi ada sebuah  perusahaan seluler mencari tenaga kerja. Pada saat wawancara, Rio menyertakan sertifikat pelatihan yang diikutinya dari Program Prakerja. Ia pun diterima dengan posisi sebagai desainer untuk membuat aneka promosi perusahan.

“Saldo pelatihan sebesar Rp1 juta saya manfaatkan benar, termasuk kemudian mengambil pelatihan photoshop yang sangat berguna bagi pekerjaan saya,” urainya.

Kariernya terus berkembang. Kantor barunya memberi promosi menjadi supervisor, membawahi beberapa staf lainnya. Ia pun mengaku terus mengasah keterampilan diri dengan memanfaatkan dana pelatihan yang ada.

“Saya pilih pelatihan ‘Panen Orderan Melalui Internet’ untuk mengoptimalkan pemasaran produk dari perusahaan. Cukup duduk di kantor, pembeli datang. Itulah gunanya pelatihan ini,” pungkas Stevenly.

Lihat juga...