7 Pasien Positif Covid-19 di Sikka dari Transmisi Lokal

Editor: Koko Triarko

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka ini menjelaskan, 7 dari 8 pasien yang terkonfirmasi positif  Covid-19 tersebut merupakan transmisi lokal, terdiri dari seorang perempuan asal Kecamatan Lela bernisial KA (41).

Petrus menambahkan, ada karyawan BUMN berinisial EA (45) asal Kecamatan Alok Timur dan YS (45) asal Kecamatan Alok.  Juga ada perempuan bernisial EI (45) asal Kecamatan Alok yang merupakan adik kandung dari pasien positif yang meninggal di ICU RS TC Hiller Maumere.

“Tiga orang transmisi lokal lainnya, yakni  MS (47) asal Kecamatan Alok, seorang wiraswasta  yang merupakan adik ipar dari pasien yang meninggal berinisial SH,” ungkapnya.

Selain itu, tambah Petrus, ada ibu rumah tangga berinisial SH (47) dari Kecamatan Alok Timur yang merupakan adik dari pasien positif yang meninggal dan seorang perempuan berinisial  SA (33) asal Kecamatan Kewapante, yang merupakan anak dari pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia.

Ia mengatakan, seorang lainnya merupakan pelajar berinisial AL (18), pelaku perjalanan dari Denpasar yang juga anak dari seorang ibu yang terpapar Covid-19 berinisial MA, atau kakak dari pasien positif lainnya berinisial IDI yang pernah menjalani perawatan di Ruang Isolasi Dinkes Sikka.

“Kami masih menunggu hasil laporan secara resmi dari Laboratorium RSU WZ Johannes Kupang terkait 2 warga lainnya yang juga positif Covid-19,” ungkapnya.

Sementara itu,warga Kota Maumere, Yani Making, meminta agar pemerintah melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sikka lebih ketat mengawasi pelaksanaan pesta maupun acara yang melibatkan banyak orag.

Hal ini, menurut Yani perlu dilakukan untuk mencegah terjadi lonjakan kasus transmisi lokal, selain itu perlu melakukan pemeriksaan secara ketat dan pemantauan pelaku perjalanan seperti awal hadirnya Covid-19 di Kabupaten Sikka.

Lihat juga...