Tanaman Mangrove Benteng Alami Cegah Abrasi

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Gelombang pasang yang melanda wilayah pesisir timur Lampung Selatan berimbas kerusakan pada vegetasi pantai.

Ahmad Rizal, Ketua RT 1 Dusun Kuala Jaya, Desa Bandar Agung, Kecamatan Sragi, Lampung Selatan menyebut, abrasi berimbas tanaman mangrove jenis bakau (rhizopora) dan api api (avicennia marina) tumbang.

Selain kerusakan vegetasi pantai, suksesi alami selama musim kemarau sejak enam bulan silam rusak. Suksesi alami yang berlangsung berupa munculnya tanah timbul sebagai media tumbuh tanaman pencegah abrasi yang juga hilang. Ratusan tanaman bakau dan api api yang ditanam untuk proses penyulaman sebut Ahmad Rizal, habis tersapu gelombang.

Hilangnya tanah timbul dengan luas dua hektare lebih tersebut berlangsung sejak sebulan silam. Fenomena gelombang tinggi, angin timur dan angin selatan berimbas abrasi tidak terhindarkan.

Sejumlah alat pemecah ombak (APO) terbuat dari bambu yang dipasang juga rusak. Pembuatan APO sebut Ahmad Rizal dilakukan untuk melindungi tanaman baru yang telah ditanam.

“Sementara selama musim penghujan penyulaman tidak bisa dilakukan karena disertai banjir sungai Way Sekampung. Tanah timbul berupa lumpur dan pasir tersapu gelombang sehingga ketinggian air mencapai satu meter, sulit menanam bakau,” terang Ahmad Rizal saat ditemui Cendana News, Rabu (18/11/2020).

Ahmad Rizal yang juga Ketua Kelompok Tani Hutan (KTH) Hijau Lestari menyebut, telah menyediakan bibit mangrove. Sebagian besar bibit yang disemai dari propagul sebutnya, telah memiliki dua daun.

Bibit tersebut telah didistribusikan kepada sejumlah kelompok untuk rehabilitasi kawasan mangrove. Sisanya akan dipergunakan untuk penyulaman pada tanah timbul yang terkena gelombang pasang.

Lihat juga...