Semasa Hidup Kak Mul Irawan Selalu Sebut Keteladanan Mbak Tutut

Editor: Koko Triarko

Bahkan, imbuhnya, dua minggu sebelum Kak Mul menghembuskan napas terakhir, beliau tetap fokus ingin berjuang untuk Purna KRN agar tetap menjaga keakraban, bersatu dalam menciptakan kesatuan bangsa.

“Walaupun fisiknya sakit, tetap mau berjuang, tidak mau teman di Purna KRN ini ada saling retak. Dia menyampaikan ingin semua Purna tetap bersatu, dalam kebersamaan yang dulu pernah terjalin saat masih remaja, jangan sampai terpisah apa pun yang terjadi,” tukasnya.

Satu hal penting, lanjut Khadijah, sosok Kak Mul semasa hidupnya sangat mengidolkan Mbak Tutut (Maaf saya menyebut Mba Tutut kebiasaan dari dulu -red).

“Ada satu permintaan ingin ketemu dengan Bunda Tutut, karena almarhum sangat mengidolakan Mbak Tutut,” ucap Khadijah terbata, dan sempat berhenti karena tak kuasa menahan tangis saat menyebut nama Bunda Tutut.

Pada kami, imbuhnya, almarhum selalu menyebut keteladanan dari Mbak Tutut. Salah satu pesannya adalah contoh Bunda Tutut, meskipun keluarganya ditimpa berbagai macam musibah sangat pelik, tapi tetap dihadapi dengan hati tetap tulus dan ikhlas.

“Itu harus jadi contoh keteladanan yang harus dijadikan panutan dari sosok Mbak Tutut,” ujarnya menirukan ucapan almarhum Kak Mul semasa hidupnya, saat memberi wejangan di tengah keluarga.

Kak Mul Irawan, ingin sekali kebersamaan, kekompakan anggota Purna KRN terus terjalin, terus bersama dalam rangka mensukseskan kegiatan di dalam organisasi.

Almarhum Kak Mul Irawan meninggal pada 12 Oktober 2020. Selamat Jalan Kak Mul Irawan, semoga segala amal ibadah diterima oleh Allah SWT.

Lihat juga...