Kejar Perkembangan Dunia Usaha, Dosen Industri Mutlak Diperlukan
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
SEMARANG — Perkembangan teknologi hingga kebutuhan sumber daya manusia (SDM) di dunia usaha atau industri sangat cepat. Untuk mengejar ketertinggalan, perguruan tinggi harus beradaptasi, termasuk dalam meningkatkan kompetensi dan kualitas dosen sebagai tenaga pendidik.
“Syarat akademis untuk bisa menjadi dosen mengajar di jenjang Diploma 3 atau Diploma 4, minimal Magister (S2), yang linier dengan bidang dan keilmuannya di bidang terapan. Dosen juga harus magang di industri, jadi tidak hanya mahasiswa, ini dalam upaya mengejar ketertinggalan antara dunia pendidikan tinggi dengan industri,” papar Direktur Politeknik Negeri Semarang (Polines) Ir Supriyadi MT, saat dihubungi di Semarang, Kamis (19/11/2020).
Tidak hanya itu, dalam melakukan penelitian atau pun riset, juga harus disesuaikan dengan kebutuhan industri atau perkembangan masyarakat. Termasuk dengan melibatkan mahasiswa.
“Dosen melakukan penelitian, mahasiswa ikut terlibat di dalamnya, sehingga bisa sekaligus belajar menganalisis, mengidentifikasi hingga memecahkan persoalan yang ada. Harapannya, dengan cara ini, kemampuan dosen meningkat, kompetensi mahasiswa juga meningkat, sehingga nantinya bisa memenuhi kebutuhan SDM di dunia industri,” terangnya.
Di satu sisi, untuk memperkuat kompetensi lulusan Polines, pihaknya juga berupaya menggandeng para tenaga ahli di masing-masing bidang industri, menjadi dosen pengajar di perguruan tinggi vokasi tersebut melalui program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).
Program tersebut memungkinkan para manajer, atau praktisi industri dunia usaha, untuk mengikuti RPL, sehingga nantinya dilakukan proses asesmen oleh tim asesor.