Kamis Pagi Saham di Wall Street Melemah Tajam

NEW YORK  – Saham-saham di Wall Street melemah tajam setelah aksi jual di akhir sesi pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), saat investor mempertimbangkan lonjakan infeksi COVID-19 dan memuncaknya lockdown terhadap perkembangan vaksin yang menggembirakan.

Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 344,93 poin atau 1,16 persen menjadi berakhir pada 29.438,42 poin. Indeks S&P 500 turun 41,74 poin atau 1,16 persen menjadi berakhir di 3.567,79 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup berkurang 97,74 poin atau 0,82 persen menjadi 11.801,60 poin.

Tiga indeks-indeks utama saham AS terombang-ambing  dengan saham-saham siklikal yang sensitif secara ekonomi dan yang berkapitalisasi kecil memimpin, mereka ditutup tajam di zona merah.

Semua 11 sektor utama Indeks S&P 500 ditutup di wilayah negatif, dengan sektor energi menderita kerugian terbesar, jatuh 2,88 persen memimpin kerugian.

“Ini adalah pasar yang membingungkan karena manajer portofolio tidak tahu periode waktu mana yang harus difokuskan,” kata Kepala Strategi Investasi Inverness Counsel, Tim Ghriskey, di New York.

“Ini adalah trade-off antara jangka pendek selama enam sampai sembilan bulan dari penyebaran virus yang berkelanjutan dan periode setelah itu ketika semua orang divaksinasi dan virus dibasmi. Ada banyak masalah di luar sana, tetapi bias yang diputuskan adalah pada nilai dan siklikal,” tambah Ghriskey.

Pfizer Inc dan mitranya di Jerman BioNTech mengungkapkan tingkat keberhasilan 95 persen pada akhir uji coba vaksin COVID-19 mereka, hanya beberapa hari setelah Moderna Inc mengumumkan tingkat keberhasilan yang sama dalam data awal dari kandidat vaksinnya.