IHSG Diprediksi Konsolidasi Melemah pada Pekan Pertama November
JAKARTA — Direktur PT Anugrah Mega Investama Hans Kwee mengatakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi konsolidasi melemah pada pekan pertama November 2020 dipengaruhi sejumlah sentimen eksternal dan domestik.
“Kenaikan kasus COVID-19 yang diikuti langkah penguncian akan sangat mengganggu pemulihan ekonomi dan berpotensi mendorong pasar keuangan terkoreksi. Terlihat pasar Amerika dan Eropa rata-rata tertekan turun dalam sepekan akibat berita ini,” ujar Hans dalam pernyataan di Jakarta, Minggu.
Peningkatan kasus COVID-19 menjadi berita utama beberapa pekan terakhir. Peningkatan kasus telah mendorong Jerman dan Prancis mengumumkan pembatasan di sektor bisnis.
Prancis mengharuskan warga tinggal di rumah mulai Jumat. Jerman akan menutup bar, restoran, dan teater mulai 2 November hingga akhir bulan. Pemerintah Inggris di bawah tekanan untuk memperketat pembatasan dengan kenaikan kasus selama sembilan hari terakhir.
Sentimen lainnya, laporan Produk Domestik Bruto (PDB) Amerika kuartal ketiga naik secara tahunan sebesar 33,1 persen, pertumbuhan tercepat yang pernah ada sejak pemerintah mulai mencatatnya pada 1947. Kenaikan itu terjadi setelah penurunan 31,4 persen pada kuartal kedua.
Pertumbuhan tersebut juga lebih baik dari ekspektasi sejumlah ekonom yang disurvei Dow Jones, yakni 32 persen. Pemulihan ekonomi yang ditunjukan pertumbuhan PDB setelah penguncian dicabut lebih baik dari yang di perkirakan sebelumnya.
Hans menuturkan, banyak negara mengalami kasus yang mirip dimana terjadi pemulihan ekonomi yang cepat setelah pembukaan “lockdown” akibat COVID-19.
“Tetapi kebangkitan dan ancaman gelombang kedua COVID-19 menimbulkan kekhawatiran ekonomi kembali tertekan,” kata Hans.