290,3 Juta M3 Air Hujan Dihasilkan dari Modifikasi Cuaca Tahap 3 di Riau

JAKARTA — Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengatakan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) tahap ketiga di Provinsi Riau sejak 24 Juli hingga 31 Oktober 2020 menghasilkan volume air hujan mencapai 290,3 juta meter kubik (m3).

“Bahan semai yang dihabiskan selama operasi TMC berlangsung mencapai 56.800 kg NaCl,” kata Koordinator Lapangan Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) BPPT Posko Riau Djazim Saifullah dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.

Akumulasi rata-rata curah hujan aktual selama periode TMC itu sebesar 882,7 mm. Operasi TMC atau hujan buatan dilakukan dalam rangka mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Djazim mengatakan hingga Minggu (1/11) tidak terpantau adanya titik panas (hotspot) di wilayah Riau.

Operasi TMC tahap ketiga tersebut dilaksanakan dengan 71 sorti penerbangan dengan total jam terbang sekitar 101 jam.

Pelaksanaan TMC menggunakan satu pesawat Cassa milik TNI AU dengan posko TMC di area Lapangan Udara Roesmin Nurjadin.

Kepala BBTMC BPPT Jon Arifian mengatakan jumlah hotspot di Provinsi Riau yang dipantau melalui SIPONGI selama sepekan terakhir adalah nol.

Dia menuturkan pada kondisi cuaca yang baik, awan-awan yang disemai berkembang dengan baik dan menghasilkan hujan yang cukup signifikan.

“Air hujan ini mampu mempertahankan kelembaban tanah dan gambut, sehingga kemunculan hotspot bisa terkendali dengan baik,” ujarnya.

Pelaksanaan TMC Riau merupakan kerja sama antara BBTMC BPPT, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan didukung oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Angkatan Udara Tentara Nasional Indonesia.

Lihat juga...