Setelah Gempa Turki, Upaya Pencarian dan Penyelamatan Masih Berlangsung
ANKARA — Upaya pencarian dan penyelamatan masih dilakukan setelah gempa berkekuatan 6,6 Skala Ritchter yang mengguncang wilayah Izmir di Laut Aegea Turki pada Jumat (30/10), dan menewaskan sedikitnya 24 orang serta melukai 800 orang, kata Otoritas Badan Manajemen Bencana (AFAD).
Menteri Kesehatan Fahrettin Koca mengatakan 435 orang menjalani perawatan, sementara 25 orang dalam perawatan intensif dan sembilan orang sedang menjalani operasi.
Dia juga mengatakan 364 orang dipulangkan dari rumah sakit, setelah menyelesaikan perawatan dan bahwa tim medis dan penyelamat terus bekerja di Izmir untuk “mengurangi rasa sakit.”
Sedikitnya 389 gempa susulan, dengan 33 lebih kuat dari magnitudo 4 tercatat, menurut AFAD.
Operasi pencarian dan penyelamatan telah diselesaikan di delapan gedung di Izmir—kota terbesar ketiga di Turki berdasarkan populasi—sementara pekerjaan berlanjut di sembilan gedung lainnya, ujar Menteri Lingkungan dan Urbanisasi Murat Kurum, yang mengatakan pekerjaan penilaian kerusakan telah dimulai di gedung-gedung publik.
AFAD mengatakan gempa terjadi pada pukul 2.51 malam waktu setempat (1151GMT) pada kedalaman 16,54 kilometer (10 mil).
Gubernur Izmir Yavuz Selim Kosger mengatakan gempa tersebut memicu tsunami sebagian di distrik pesisir Seferihisar, yang menyebabkan sedikitnya satu orang terluka.
Lebih dari 475 kendaraan dan hampir 4.000 petugas penyelamat, bersama dengan 20 anjing pelacak, dikirim ke tempat kejadian. Komando Penjaga Pantai juga berpartisipasi dengan 116 personel, 11 perahu, tiga helikopter dan satu tim selam.
Bulan Sabit Merah Turki mengirim 112 staf, 137 relawan, 27 kendaraan, dan lima dapur lapangan bergerak dengan kapasitas untuk melayani lebih dari 25.000 orang.