Pentingnya Surveilans Kesehatan dalam Penyelesaian Pandemi
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
“Karena titik penyelesaian wabah yang tepat adalah melakukan penanganan yang secepat mungkin dalam menemukan orang yang memiliki kontak erat. Lalu dilakukan tes dan didapatkan hasil tesnya. Maka yang diharapkan dari puskesmas adalah bagaimana menjadikan layanan primer, kuat, dan berdaya, untuk menghadapi Covid-19,” ujarnya.
Masalah yang dihadapi puskesmas ini, diakui oleh Epidemiolog Tim Pencerah Nusantara, Anita Siti Fatonah, yang melakukan kegiatan penanganan Covid-19 di Kecamatan Andir, Bandung, Jawa Barat.
“Stigma yang ada di masyarakat menjadi sumber kesulitan saat melakukan tracing. Jadi pasien enggan untuk bercerita banyak,” ucapnya.
Ia menjelaskan, keterlibatan surveilans kesehatan di dalam puskesmas adalah untuk melakukan pencatatan kasus dan penulisan kontak.
“Untuk yang di luar puskesmas adalah melibatkan masyarakat dalam melakukan pengamatan pada kelompok rentan, seperti lansia, ibu hamil maupun komorbid. Saat ada yang menunjukkan gejala bisa langsung melaporkan ke puskesmas sehingga penanganan bisa dilakukan lebih cepat,” urainya.
Cara ini, menurutnya, bisa memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan jika hanya puskesmas yang melakukan sendiri.
“Untuk tracing akan bisa lebih mempermudah dalam mendapatkan informasi dibandingkan jika petugas puskesmas yang menghubungi. Kalau petugas yang menghubungi, mereka biasanya langsung memasang pertahanan atau menunjukkan keengganan. Tapi dengan surveilans mereka bisa lebih terbuka bercerita,” pungkasnya.