Pelemahan Dolar dan Ketidakpastian Pemilu AS Dongkrak Harga Emas

“Emas masih terjebak di seputar stimulus. Optimisme stimulus memudar setelah Direktur Dewan Ekonomi Nasional (Larry) Kudlow mencatat bahwa negosiasi masih memiliki ketidaksepakatan kebijakan dan numerik,” kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA, dalam sebuah catatan.

Data ekonomi yang positif mengurangi emas, mencegahnya naik lebih tinggi. Data Indeks Manajer Pembelian (PMI) manufaktur IHS Markit berada di 53,3 pada Oktober, naik dari 53,2 pada September dan tertinggi dalam 21 bulan.

Emas telah naik lebih dari 25 persen sepanjang tahun ini mengingat statusnya sebagai lindung nilai inflasi di tengah stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya di seluruh dunia didorong pandemi Covid-19

“Nasib emas akan ditentukan pada Hari Pemilu, gelombang biru (Demokrat) menandakan stimulus besar dan menyambut 2.000 dolar AS, sementara kemenangan Trump dengan Republikan mempertahankan Senat menunjukkan kenaikan yang lebih lambat,” kata Moya.

Kudlow mengatakan pada Kamis (22/10/2020) pembicaraan tentang kemungkinan kesepakatan bantuan sedang berlangsung tetapi perbedaan kebijakan yang lebih besar dengan Demokrat tidak mungkin diselesaikan dengan pemilihan kurang dari dua minggu lagi.

Logam lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 3,4 sen atau 0,14 persen menjadi ditutup pada 24,675 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik 22,7 dolar AS atau 2,57 persen menjadi menetap pada 906,7 dolar AS per ounce. [Ant]

Lihat juga...