Klaster Keluarga Terus Terulang, Begini Cara Pencegahannya
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Hakam juga meminta agar masyarakat yang memiliki mobilitas tinggi, untuk secara teratur memeriksakan kesehatan diri, termasuk dengan menjalankan rapid test. Hal tersebut untuk mengetahui apakah dirinya terpapar Covid-19 atau tidak.
“Rata-rata sebagian besar, mereka yang ada di klaster keluarga ini termasuk orang tanpa gejala (OTG). Saat ada keluarga lain yang sakit, ketika ditelusuri ternyata dia juga terpapar. Ini yang harus diwaspadai. Jika sedari awal bisa diketahui secara cepat, tentu upaya untuk pencegahan penyebaran bisa dilakukan secara tepat dan cepat pula,” tandasnya.
Terpisah, Lurah Trimulyo, Catarina Nevy Herawati, memaparkan ada tiga warga di wilayahnya, yang dinyatakan positif Covid-19.
“Benar, ada tiga warga kami yang positif, mereka masih satu keluarga. Awalnya dari suami, yang dinyatakan positif, sudah dirawat di rumah sakit. Setelah dilakukan penelusuran, ternyata istri dan anaknya juga positif,” terangnya.
Di lain sisi, karena kondisi anak yang masih balita, atas kesepakatan keluarga, warga dan pihak terkait, untuk ibu dan anak, menjalani karantina mandiri di rumah sejak Selasa (20/10/2020) lalu.
“Selama isolasi atau karantina mandiri ini, kita dari pihak kelurahan dan warga juga ikut membantu, dalam mencukupi kebutuhan keluarga tersebut. Apalagi mereka tidak diperbolehkan ke luar rumah, jadi kita bantu dalam pemenuhan makan dan bahan pokok lainnya,” tandasnya.
Pihaknya berterima kasih kepada warga, yang turut mendukung dan tidak memberikan stigma negatif pada keluarga tersebut.
“Kita harapkan, keluarga ini bisa segera sembuh dan bisa beraktivitas kembali. Saya juga sampaikan terima kasih, kepada warga sekitar, yang ikut memberikan support. Saling membantu dan tolong menolong kepada warga lain yang sedang tertimpa musibah,” pungkasnya.