Kasus DBD di Kangae Hingga Oktober Capai 113

Editor: Makmun Hidayat

“Dalam kegiatan tersebut  kami juga menawarkan tiga inovasi yakni kupon jentik, pos ikan kepala timah dan gerakan membagi ikan kepala timah di desa. Ketia inovasi ini saat dipaparkan mendapat respon yang baik dari para kepala desa,”ungkapnya.

Armance juga menyebutkan, kesadaran masyarakat Kecamatan Kangae dalam hal menjaga kebersihan masih sangat rendah dan masyarakat belum diberdayakan dalam menjaga kebersihan.

“Kami telah berkoordinasi dengan pihak Kecamatan Kangae dan lintas sektoral dalam hal pembuatan jadwal kerja bakti yang diikuti oleh tim Puskesmas Waipare. Petugas kesehatan kami bagi berdasarkan wilayah binaan,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus mengaku telah memerintahkan setiap Puskesmas agar segera melakukan langkah antisipasi guna mencegah terjadinya DBD.

Menurut Petrus, pihaknya pun telah berkoordinasi dengan setiap kecamatan agar bisa menyampaikan kepada kelurahan dan desa untuk melakukan gerakan kebersihan di wilayahnya masing-masing minimal seminggu sekali.

“Untuk mencegah DBD memang harus menjaga kebersihan dan kami juga telah menyiapkan petugas kesehatan di setiap Puskesmas agar segera turun melakukan sosialisasi kepada masyarakat,” ujarnya.

Sebelumnya, pada awal tahun 2020, Kabupaten Sikka mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD akibat meningkatnya kasus DBD termasuk jumlah kematian.

Lihat juga...