Hasil Studi: 23 Persen Kematian Pasien Covid-19 di Atas 60 Tahun
JAKARTA — Hasil studi yang dilakukan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) menunjukkan tingkat kematian pasien COVID-19 berusia di atas 60 tahun sebesar 23 persen.
“Populasi usia lanjut merupakan salah satu populasi yang paling berisiko tinggi untuk terkena dampak COVID-19. Gejala-gejala yang dijumpai pada pasien kelompok usia ini seringkali tidak khas sehingga berujung pada keterlambatan diagnosis dan penanganan,” ujar Dekan FKUI, Prof Dr dr Ari Fahrial Syam SpPD KGEH,dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (15/10/2020).
Tingginya angka kematian pada orang tua, kata dia, harus menjadi pelajaran bagi masyarakat yang mempunyai mobilisasi tinggi dan memiliki anggota keluarga berumur 60 tahun ke atas untuk senantiasa menjaga jarak, serta tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan agar tidak menjadi sumber penularan virus di rumah.
Ia menyambut baik studi itu dan menyampaikan apresiasi kepada para peneliti yang terdiri dari sejumlah staf di Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM dan Clinical Epidemiology and Evidence-Based Medicine Unit (CEEBM) FKUI-RSCM.
Saat total ada 44 pasien usia lanjut dari 461 pasien rawat inap yang terkonfirmasi COVID-19 di RSCM.
Mayoritas pasien berusia 60-69 tahun (68 persen) dan berjenis kelamin laki-laki (66 persen). Persentase pasien dengan gejala-gejala khas COVID-19, seperti demam, batuk, dan sesak napas hanya sekitar 50 persen. Sisanya datang dengan gejala tidak khas.
Tingkat kematian pasien usia lanjut dengan COVID-19 dalam penelitian ini (23 persen) lebih tinggi dibandingkan angka nasional (14,9 persen). Sebanyak 90 persen pasien yang meninggal berjenis kelamin laki-laki.