Dolar AS Menguat di Tengah Pelemahan Euro

Ilustrasi - Dolar Amerika Serikat. ANTARA/REUTERS

NEW YORK – Dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), saat euro tergelincir ke level terendah empat minggu terhadap greenback, setelah Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) memberi sinyal pelonggaran lebih lanjut.

Dolar juga naik ke level tertinggi tiga minggu terhadap franc Swiss, dan reli dari level terendah lima minggu terhadap yen. Data yang menunjukkan rekor kecepatan dalam pertumbuhan ekonomi AS untuk kuartal ke tiga, serta tren yang meningkat dalam klaim pengangguran yang awalnya merugikan dolar sebagai tempat berlindung yang aman, karena laporan tersebut meningkatkan selera risiko dan mengangkat saham.

Tetapi, data positif itu akan membantu dolar dalam jangka panjang, kata para analis.

Fokus pasar adalah pada ECB, ketika Eropa bergulat dengan lonjakan kasus Covid-19, yang memaksa penguncian nasional di Jerman dan Prancis dan penguncian wilayah di Spanyol.

ECB, yang mempertahankan suku bunga stabil, berkomitmen pada Kamis (29/10/2020) untuk menahan meningkatnya dampak dari gelombang ke dua infeksi virus Corona, dengan mengatakan akan mempertajam tanggapannya pada pertemuan Desember.

“Kami sepakat, kami semua, bahwa perlu untuk mengambil tindakan dan karena itu mengkalibrasi ulang instrumen kami pada pertemuan Dewan Pengurus kami berikutnya,” Presiden ECB Christine Lagarde, mengatakan pada konferensi pers.

Dalam perdagangan sore, euro melemah 0,6 persen menjadi 1,1671 dolar, setelah sebelumnya jatuh ke level terendah empat minggu di 1,1650 dolar.

Euro juga turun 0,3 persen versus yen menjadi 122,14 yen.

“Jika Anda melihat aksi harga di pasar suku bunga, kami melihat penyesuaian lebih lanjut yang lebih rendah di beberapa ekspektasi suku bunga berjangka. Jadi, pasar melihat komentar ECB sebagai indikasi penurunan suku bunga lebih lanjut,” kata Ahli Strategi Mata Uang Wells Fargo, Erik Nelson, di New York.

Lihat juga...