Bahan Pangan Non-Beras Alternatif Menu Penuhi Gizi

Editor: Makmun Hidayat

Selain ubi jalar, singkong, Stevani juga menyediakan stok beras jagung. Beras yang dibuat dari proses menggiling jagung kerap dicampur dengan beras padi. Meski demikian campuran beras jagung lebih banyak dengan perbandingan 60:40. Hasilnya beras yang dimasak akan dominan berwarna kuning untuk sajian pelengkap nasi padi.

“Awalnya lidah tidak terbiasa mengonsumsi nasi jagung namun untuk variasi akhirnya suka dan lebih enak,” bebernya.

Alternatif bahan pangan non-beras sebutnya tetap memiliki kandungan gizi yang baik. Saat memasuki musim penghujan penyajian ubi jalar, singkong dalam kondisi hangat sangat tepat. Penyajian olahan ubi jalar,singkong menurut Stevani bisa dimanfaatkan untuk pengganti camilan saat menonton televisi dan  bersantai dengan keluarga.

Pilihan bahan makanan selain beras yang kerap dipilih untuk camilan salah satunya pisang. Ardi, petani di Desa Hatta, Kecamatan Bakauheni menyebut program one day no rice atau sehari tanpa nasi pernah digencarkan di Lamsel. Langkah mengurangi konsumsi beras dilakukan untuk meningkatkan konsumsi bahan makanan lain hasil pertanian.

“Permintaan pisang kepok,tanduk,janten untuk direbus sangat tinggi terutama jika ada acara,kini hanya konsumsi skala rumah tangga yang banyak,” bebernya.

Konsumsi pisang sebut Ardi sebagai bahan pangan dominan dipilih saat matang. Namun bagi sebagian warga Lamsel sejumlah pisang yang masih belum matang kerap diolah dengan cara direbus. Sebagian mengolah pisang yang telah matang menjadi berbagai kue tradisional seperti naga sari,kolak. Olahan pisang yang digoreng jadi alternatif manfaatkan hasil pertanian jadi bahan kuliner variatif.

Lihat juga...