AS Akan Tarik Pasukan, Pemerintah Afghanistan Terkejut
KABUL – Ketua Dewan Tinggi Rekonsiliasi Nasional Afghanistan, Abdullah Abdullah, menyatakan keterkejutan atas pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, tentang penarikan pasukan AS dari Afghanistan sebelum Natal.
“Kita perlu sedikit mencerna (informasi ini). Militer AS di lapangan sedang bersiap untuk itu (penarikan sebagian pasukan pada November),” kata Abdullah, dalam pidato di Delhi, Kamis (8/10).
“Kami sebagai warga Afghanistan harus siap untuk segala kemungkinan. Akan ada konsekuensinya. Itulah mengapa kami mengupayakan pembicaraan untuk perdamaian di Doha,” ia menambahkan.
Sebelumnya, dalam sebuah unggahan Twitter, Trump menyatakan akan memulangkan sejumlah kecil pasukan AS dari Afghanistan sebelum Natal tahun ini.
Cuitan yang disambut baik oleh Taliban itu muncul beberapa jam, setelah Penasihat Keamanan Nasional, Robert O’Brien, mengatakan Washington akan mengurangi pasukannya di Afghanistan menjadi 2.500 orang pada awal 2021.
“Imarah Islam (Taliban) menyambut baik pernyataan ini dan menganggapnya sebagai langkah positif untuk implementasi perjanjian yang ditandatangani antara IEA (Taliban) dan AS. IEA (Taliban) juga berkomitmen pada isi perjanjian, dan berharap hubungan baik dan positif dengan semua negara, termasuk AS, di masa depan,” kata Zabiullah Mujahid, juru bicara kelompok itu, dalam sebuah pernyataan.
Abdullah Bertemu Modi
Di Delhi, Abdullah bertemu dengan Perdana Menteri India Narendra Modi. Abdullah mengatakan dalam serangkaian cuitannya, bahwa kedua pemimpin mencatat perkembangan terbaru tentang proses perdamaian Afghanistan, pembicaraan di Doha, dan dukungan India untuk upaya perdamaian.