Aneka Kue Berbahan Jagung di Sikka Banyak Peminat

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Ise menjelaskan, untuk membuat kue maupun biskuit, pertama jagung lokal harus digiling terlebih dahulu hingga menjadi tepung yang halus, lalu diayak agar bisa mendapatkan tepung jagung yang bersih.

Untuk membuat adonan, tepung jagung dicampur dengan gula secukupnya, kuning telur, lalu diaduk adonan tersebut hingga merata. Kemudian  adonan dituangkan ke dalam loyang atau cetakan sesuai bentuk kue yang diinginkan.

“Kita juga bisa menambahkan cokelat di bagian atas kue sebelum dimasukkan ke dalam oven untuk dipanggang hingga matang. Setiap kali ada pesta maka kue kering selalu dipesan untuk dihidangkan bersama kopi atau teh,” sebutnya.

Anggota Kelompok Bina Kasih, Maria Nona Lis, mengatakan, apabila untuk pesta maka kue kering yang diproduksi dalam beberapa bentuk baik bundar, segi empat dan lainnya, dikelompokkan dan dimasukkan ke dalam wadah dengan jumlah sesuai pesanan.

Sementara untuk dijual terang Lis, setelah didinginkan kue tersebut dimasukkan ke dalam mika, dimana satu mika berisi 10 buah kue yang akan dijual seharga Rp10 ribu per mika.

“Penjualan memang agak menurun kalau untuk pesta karena sejak Bulan Maret sampai Juli tidak ada yang mengadakan pesta akibat merebaknya wabah Corona. Sementara untuk dijual di kios tetap diproduksi dengan jumlah terbatas,” pungkasnya.

Lis berharap agar ada bantuan pemerintah untuk kelompoknya memperbesar modal usaha dan membeli mesin sehingga hasil produksi bisa meningkat, dan bisa dijual ke beberapa swalayan di Kota Maumere.

“Kalau ada mesin pengemasan kami juga ingin mengemasnya menjadi lebih menarik agar bisa dijual di toko-toko di Kota Maumere,” ungkapnya.

Lihat juga...