Warga Malang Diminta Waspadai ‘Happy Hypoxia’

MALANG – Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Malang, meminta agar warga Kota Malang mewaspadai gejala happy hypoxia, atau silent hypoxemia pada pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Malang, dr. Husnul Muarif, mengatakan, memang hingga saat ini belum ada kasus happy hypoxia di Kota Malang, namun pihaknya tetap meminta warga harus mewaspadai kondisi tersebut.

“Sejauh ini belum ada kasusnya, semoga tidak terjadi karena mobilitas warga Kota Malang juga tinggi. Untuk itu, masyarakat juga harus waspada,” kata Husnul, di Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu (12/9/2020).

Husnul menjelaskan, happy hypoxia merupakan kondisi kurangnya kadar oksigen dalam darah, namun tidak disertai dengan keluhan, atau gejala apa pun terhadap pasien yang terkonfirmasi positif virus Corona.

Dalam beberapa kasus yang terjadi, pasien terlihat dalam kondisi baik-baik saja dan sedikit mengalami sesak napas, meskipun level saturasi oksigen sebesar 70-80 persen. Gejala hypoxia baru dirasakan setelah pasien mengalami pneumonia berat.

Dalam kasus konfirmasi positif Covid-19, lanjut Husnul, pasien memiliki beberapa kategori, mulai dari gejala ringan, sedang, berat, hingga kritis. Umumnya, pasien Covid-19 memiliki gejala pneumonia atau radang paru.

“Dilihat dari kata, happy itu bahagia, hypoxia itu kekurangan oksigen. Ini salah satu manifestasi dari Covid-19, karena orang merasa tidak ada gejala,” jelas Husnul, yang juga merupakan Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan  Kota Malang itu.

Husnul menjelaskan, kondisi happy hypoxia berbeda dengan pneumonia atau radang paru-paru pada pasien positif Covid-19. Happy hypoxia tidak menyebabkan keluhan apa pun dari pasien terkonfirmasi positif Covid-19.

Lihat juga...