Teknologi Akselerator Diperlukan Antisipasi Masalah Kesehatan
Editor: Koko Triarko
“Karena partikel ini antara lain akan menghasilkan implementasi ion, aplikasi berkas elektron, untuk memproduksi radioisotop, aplikasi generator neutron, inspeksi x-ray energi tinggi, analisis berkas ion, radiasi synchotron,” kata Taufik.
Mekanisme kerja akselerator ini adalah dengan memanfaatkan gaya elektromagnetik yang didapatkan dari medan listrik untuk menghasilkan partikel berenergi.
“Pemanfaatan akselerator di Indonesia masih sangat rendah, saat ini hanya ada empat akselerator siklotron di seluruh Indonesia. Dan, yang mendalami penelitian akselerator ini pun masih sangat sedikit,” ucapnya.
Akselerator di Indonesia, lanjutnya, masih termasuk pada tipe percepatan elektrostatis. Contohnya yang dimiliki PSTA BATAN, yaitu implantor ion, mesin berkas elektron dan nitridasi plasma.
“Sekarang mau dinaikkan menjadi tipe percepatan gelombang RF untuk menuju percepatan gelombang mikro atau induksi. Tapi untuk melakukan ini, memang dibutuhkan kerja sama dari akademisi, pelaku di lembaga penelitian dan pemerintah,” tambahnya.
Dengan mengembangkan akselerator ke tingkat lebih tinggi, diharapkan kebermanfaatannya untuk bidang kesehatan dapat lebih dirasakan oleh masyarakat.
“Untuk pengembangannya, memang dibutuhkan kemitraan, terutama ditujukan untuk daerah-daerah yang belum memiliki akselerator,” pungkasnya.