Perajin Gula Semut Rejang Lebong Pasarkan Produk Secara Daring

Produk gula semut Sari Aren Desa Air Meles Atas, Kabupaten Rejang Lebong – Foto Ant

REJANG LEBONG Perajin gula semut di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, saat ini mulai memanfaatkan kemajuan teknologi informasi untuk memasarkan produk mereka.

Ketua Kelompok Sari Aren, Desa Air Meles Atas, Kecamatan Selupu Rejang, Suparman mengatakan, pada situasi pandemi COVID-19 saat ini, memaksa mereka untuk jeli memanfaatkan peluang usaha. Hal itu dibutuhkan agar tetap bisa bertahan, karena pendapatan penjualan secara langsung sedang menurun drastis. “Saat ini sudah banyak yang memasarkan produk kami ini melalui internet, mereka beli dengan kami, dan mengemas ulangnya lagi. Namun tetap mencantumkan produsennya,” ujar Suparman, Senin (21/9/2020).

Keberadaan penjual ulang tersebut sangat membantu usaha yang dijalani, karena bisa membantu memasarkan produk, yang dihasilkan oleh puluhan anggota kelompok tersebut secara luas. “Umumnya mereka ini membeli gula semut jenis curah, yang kami jual seharga Rp35.000 per kilogram. Dan gula semut jenis premium Rp45.000 per kilogram. Kemudian mereka mengemas ulang, namun harus mencantumkan nama usaha yang memproduksinya. Mereka cuma mengemas ulang saja dan harga jualnya tidak boleh terlalu mahal,” terangnya.

Produk gula semut Sari Aren disebut Suparman, saat ini bisa dibeli secara online di sejumlah online shop, serta penjualan melalui media sosial lainnya. Gula semut yang dihasilkan perajin gula aren di Desa Air Meles Atas per-harinya bisa mencapai tiga ton. Namun, karena pandemi COVID-19 turun menjadi 1,5 hingga du aton. Produk gula semut ini kebanyakan dikirim ke Kota Palembang, Jambi, Riau hingga ke Jakarta dan sebagian lagi ke Kota Bengkulu.

Lihat juga...