Mainan Tradisional Truk Oleng Lahirkan Kreativitas

Editor: Makmun Hidayat

Penggunaan bahan kayu randu jadi pilihan karena ringan untuk bahan bak miniatur truk. Ia bahkan sempat mengorbankan salah satu miniatur truk seharga ratusan ribu untuk dibongkar. Usai dibongkar ia mencontoh setiap bagian minatur truk sehingga bisa membuat tiruannya. Butuh waktu dua hari hingga miniatur truk oleng bisa digunakan.

“Variasi pemakaian kardus untuk bak membuat bahan bekas bisa dimanfaatkan sebagian memakai sendal untuk ban,” cetusnya.

Adrian (kiri) memanfaatkan kayu dan kardus untuk membuat mainan truk oleng yang sedang digandrungi anak-anak di wilayah Kecamatan Ketapang Lampung Selatan, Minggu (27/9/2020). -Foto Henk Widi

Proses pembuatan miniatur truk oleng saat ini lebih mudah karena ia bisa belajar dari Youtube. Membuat permainan miniatur truk oleng menjadikan ia bisa lebih kreatif. Memanfaatkan bahan yang mudah diperoleh miniatur truk oleng jadi sarana untuk sosialisasi dengan teman sebaya. Ia kerap bekerja sama dengan rekannya untuk membuat miniatur truk oleng.

Usai miniatur truk oleng dibuat jalan desa beraspal jadi tempat bermain. Akses jalan yang jarang dilintasi kendaraan besar dengan tanjakan dan turunan jadi lokasi favorit anak anak. Cara memainkan miniatur truk oleng sebutnya cukup mudah. Tongkat diberi pengait untuk menarik tali disiapkan pada bagian depan miniatur truk oleng.

“Pada lokasi jalan yang menurun pengait bisa dilepas sehingga bisa berjalan tanpa dikendalikan, gerakan oleng miring ke kanan dan kiri saat ditarik,”cetus Adrian.

Salah satu rekan sebaya, Riski mengaku memiliki tiga koleksi truk oleng. Satu diantaranya pertama kali dibelikan sang ayah seharga Rp150.000. Selanjutnya ia membuat dua miniatur truk oleng bersama rekan rekannya. Membuat miniatur truk oleng menciptakan kreativitas saat proses mewarnai bagian bak.

Lihat juga...