Kota New York Denda Orang yang Menolak Gunakan Penutup Wajah
Pada bulan April, ketika kota itu menjadi pusat global pandemi, lebih dari 5.000 orang dites positif setiap hari dibandingkan dengan beberapa ratus orang sekarang, bahkan saat pengujian semakin meluas.
Walikota De Blasio mengatakan kenaikan kasus COVID-19 baru-baru ini di kota New York sebagian terkait dengan sembilan area dari 146 area yang menurut pejabat kesehatan kota telah mengalami peningkatan kasus COVID-19 yang mengkhawatirkan, termasuk di beberapa komunitas Yahudi Hasid.
Dia memperingatkan bahwa beberapa daerah dapat diperintahkan untuk menutup bisnis atau sekolah jika jumlah kasus infeksi virus corona terus meningkat meningkat.
Pengumuman itu disampaikan oleh De Blasio ketika banyak siswa sekolah dasar kembali ke sekolah umum untuk pertama kalinya pada Selasa, yang merupakan suatu upaya untuk memberikan perpaduan pembelajaran langsung dan virtual yang telah dua kali ditolak ketika para guru dan kepala sekolah menyuarakan keprihatinan tentang kesiapsiagaan pandemi di kota New York.
Pemerintah kota itu telah mengatakan akan menutup sekolah lagi jika rata-rata kasus dalam tujuh hari mencapai 3 persen atau lebih.
Rencana untuk memungkinkan restoran mulai menempatkan pelanggan di dalam ruangan dengan kapasitas 25 persen masih berlangsung untuk hari Rabu, kata de Blasio.
Dalam konferensi pers pada Selasa, Gubernur New York Andrew Cuomo menyampaikan kemungkinan menghentikan kembali kegiatan makan dalam ruangan di tempat-tempat makan atau menerapkan kembali pembatasan lainnya.
Cuomo, yang telah berulang kali berselisih dengan de Blasio mengenai siapa yang memiliki wewenang untuk memberlakukan atau melonggarkan tindakan pembatasan sosial, mengatakan dia akan bertemu pekan ini dengan para pemimpin komunitas Yahudi Ortodoks di Brooklyn serta di wilayah Nassau, Orange dan Rockland, di mana kasus infeksi virus corona juga meningkat.