Jaga Citarasa, Nasgor Cihuy Fatmawati Tetap Untung di Masa Pandemi

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

JAKARTA — Dadang (42), Pedagang Nasi Goreng (Nasgor) CIHUY bersyukur, selama masa pandemi Covid-19, aktivitas jualannya tidak terganggu, dan pendapatannya pun tetap stabil. Menurut Dadang, kunci keberhasilannya bertahan dalam situasi sulit ini hanya satu, tetap menjaga citarasa nasi goreng buatannya.

“Namanya penjual makanan yang paling penting menjaga rasa harus tetap enak. Alhamdulillah, meskipun ada corona, jualan lancar terus, langganan tetap datang,” ujar Dadang kepada Cendana News saat ditemui di lapaknya, yang berada sekitar 200 meter dari pintu masuk Rumah Sakit Fatmawati arah Pondok Labu, Jakarta Selatan, Selasa (22/9/2020).

Bukan sebatas klaim semata, namun nasi goreng CIHUY memang cukup terkenal dengan kelezatannya. Muti’ul Alim misalnya, saat ditemui mengaku hampir tiap Minggu makan disana, alasannya karena enak.

“Memang nasi goreng di sini enak, bumbunya itu berasa banget, punya ciri khas lah. Yang juga paling menarik itu karena proses pembuatannya cepat, walaupun pesanannya banyak. Jadi tidak kelamaan menunggu,” ungkap Alim.

Hal senada juga disampaikan Eko, yang mengaku sudah jadi langganan nasi goreng CIHUY. Menurutnya, citarasanya konsisten.

“Kalau saya sejak pertama makan di sini udah langsung jatuh cinta. Pokoknya seminggu itu bisa tiga sampai empak kali beli di sini. Rasa nasi gorengnya itu betul-betul konsisten. Biasanya saya pesan nasi goreng pedas, dan itu enak banget,” tuturnya.

Nasi goreng CIHUY sendiri mulai buka pukul 18.30 sampai dengan 23.30. Dadang mengatakan, dalam sehari, rata-rata dagangannya terjual sekitar 80 porsi. Setiap porsi harganya variatif, untuk nasi goreng Rp14 ribu, mie goreng Rp13 ribu, Mie Rebu 13 ribu dan Kue Tiaw Rp16 ribu.

Lihat juga...