Dua Faktor Tentukan Upaya Pemulihan Ekonomi di Masa Pandemi

Koordinator Staf Khusus Presiden yang juga Sekjen Pengurus Pusat KAGAMA AAGN Ari Dwipayana. -Ant

JAKARTA – Pemulihan ekonomi di masa pandemi dinilai tidak berdiri sendiri, karena tergantung pada bekerjanya dua faktor yang lain, yakni penanganan kesehatan dan jaring perlindungan sosial.

Koordinator Staf Khusus Presiden yang juga Sekjen Pengurus Pusat KAGAMA, AAGN Ari Dwipayana,  mengatakan Presiden Jokowi telah menggunakan strategi besar tersebut secara seimbang, yakni antara penanganan masalah kesehatan, memperkuat jaring perlindungan sosial, dan menyiapkan stimulus pemulihan ekonomi, yang diibaratkan seperti pergerakan gas, rem, dan kopling secara terukur.

“Pemulihan ekonomi tak bisa berjalan cepat, bila pengendalian Covid-19 tidak tertangani dengan baik dan cepat,” ujarnya, Senin (28/9/2020).

Penanganan kesehatan, kata Ari, jelas menjadi prioritas utama pemerintah. Di sisi lain yang sama, pemerintah juga mengeluarkan jaring perlindungan sosial dengan memberikan bantuan sosial kepada masyarakat yang terdampak.

“Ekstensifikasi berbagai skema bantuan sosial, terutama yang bersifat transfer tunai, akan mendorong konsumsi rumah tangga dan menggerakkan sisi permintaan,” katanya.

Skema perlindungan sosial, kata Ari, merupakan salah satu cara untuk mempertahankan daya beli mulai dari skema bantuan PKH, Bansos Tunai, BLT Dana Desa, Kartu Pra Kerja, subsidi Gaji, Bansos Produktif, Program Padat Karya Tunai, dan sebagainya.

Menurut dia, hal ini penting juga untuk menjaga jaring pengaman sosial, supaya masyarakat tercukupi dulu kebutuhannya, yang harapannya turut meningkatkan konsumsi.

Bersamaan dengan itu, pemerintah menyiapkan skema stimulasi ekonomi. Ketiganya harus berjalan simultan, dengan takaran yang cukup terukur dan keseimbangan terjaga.

Lihat juga...