Domba Merino, Ras Domba Unggul Peninggalan Tapos Pak Harto
Editor: Koko Triarko
YOGYAKARTA – Tiga puluh dua tahun lebih memimpin Indonesia, tak sedikit program peninggalan Presiden Soeharto yang masih bisa dirasakan manfaatnya hingga kini. Selain pertanian, juga program bidang peternakan, Tapos, yang berhasil mengembangkan ras domba unggul Merino.
Melalui program Tapos di kawasan Ciawi, Bogor, Jawa Barat, Pak Harto telah berhasil menyilangkan ribuan ternak dari luar negeri dengan ternak lokal, untuk mendapatkan ras unggul baru yang mampu beradaptasi dengan iklim di Indonesia, sekaligus memperbaiki kualitas mutu ternak di Tanah Air.
Contohnya adalah ras domba Batur (Dombat) dan domba Wonosobo (Dombos), yang merupakan hasil persilangan dari domba Dorset Merino Australia dengan domba lokal, Gibas.
Hingga saat ini, domba yang lebih populer disebut domba Merino itu, bahkan masih menjadi salah satu komoditas ternak domba unggulan yang banyak dipelihara dan dibudidayakan para peternak di seluruh Indonesia. Tidak hanya di kawasan Batur, Banjarnegara dan Wonosobo, Jawa Tengah. Namun juga di berbagai daerah lainnya, termasuk di kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Salah seorang peternak domba Merino di dusun Pundong, Tirtoadi, Mlati, Sleman, Ari Wibowo (39), mengaku sudah sejak beberapa tahun terakhir membudidayakan domba berbulu tebal itu di kandang ternaknya. Berbagai kelebihan yang dimiliki, menjadi pertimbangan utama Ari memilih domba Merino dibandingkan domba jenis lainnya.