TK di Desa Binaan Damandiri Terapkan Pembelajaran ‘Guling’

Editor: Koko Triarko

MALANG – Terhitung sejak awal pandemi Covid-19, TK Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) 20 yang berada di Desa Cerdas Mandiri Lestari (DCML) Kelurahan-Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, telah menerapkan sistem pembelajaran Guru Keliling (Guling), di samping pembelajaran secara daring dan luring.

Disampaikan kepala sekolah ABA 20 kota Malang, Renika Rasminingrum, S.Pd., metode pembelajaran Guling dilakukan dengan melakukan kunjungan ke rumah-rumah murid untuk menyampaikan materi pembelajaran. Terutama bagi murid yang orang tuanya tidak memiliki handphone (HP) atau memiliki HP, tetapi mengalami kesulitan kuota internet.

“Dalam pembelajaran Guling, para guru akan datang ke rumah murid untuk mengajar selama kurang lebih 1,5 jam. Setiap guru biasanya akan mengunjungi 2-3 rumah murid dalam sehari. Hal ini dilakukan untuk menyiasati para murid yang tidak bisa mengikuti pembelajaran daring maupun luring,” jelasnya, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (30/7/2020).

Kepala sekolah ABA 20 kota Malang, Renika Rasminingrum, S.Pd., menunjukkan bantuan APE dari Yayasan Damandiri, di ruang kerjanya, Kamis (30/7/2020). -Foto: Agus Nurchaliq

Di masa pandemi ini, para guru memang dituntut kreatif dan inovatif untuk memutar otak, supaya murid-murid bisa tetap belajar selama pandemi.

Menurutnya, pembelajaran daring dan luring juga tetap dilakukan. Para guru diminta membuat video materi pembelajaran terkait tugas yang harus dikerjakan selama satu minggu, kemudian di-upload di Youtube. Termasuk juga video terkait protokol kesehatan yang dikemas menarik, agar lebih mudah dipahami.

Lihat juga...