Permainan Tradisional Edukatif Jadi Pilihan Isi Masa Belajar Jarak Jauh
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
LAMPUNG — Topan Hariyono, kepala UPT SDN 1 Pasuruan, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan (Lamsel) menyebut kreativitas siswa jadi alternatif pengusir kebosanan. Sejumlah permainan tradisional edukatif jadi alternatif siswa saat sistem pelajaran jarak jauh (PJJ).

Peran orangtua dalam menyiapkan sejumlah permainan edukatif dapat menghilangkan ketergantungan pada gawai. Selingan kegiatan bermain bagi siswa selama berada di rumah mendorong anak anak bermain gim online. Kondisi tersebut mengurangi interaksi sosial dengan teman sebaya.
“Evaluasi dari orangtua terkait penggunaan kuota internet jadi alasan PJJ atau dalam jaringan memakai android dikurangi selanjutnya diganti dengan kegiatan kegiatan belajar luar jaringan sesuai rekomendasi Dinas Pendidikan Lamsel,” terang Topan Hariyono saat dikonfirmasi Cendana News,Kamis (20/8/2020).
Kegiatan PJJ yang tetap bisa diikuti siswa dengan difasilitasi pelajaran dari TVRI. Kegiatan belajar tatap muka sendiri masih menunggu keputusan Dinas Pendidikan Lamsel. Sebab selama pandemi Covid-19 kegiatan PJJ masih akan digelar hingga akhir Agustus. Meski berada di zona hijau KBM di sekolah belum dilakukan.
“Pelajaran akademik tetap dijalankan meski sistem jarak jauh namun dunia bermain anak tetap diberi ruang,” cetusnya.
Nurizki, ketua Komunitas Rumah Bermain pegiat dan pemerhati permainan tradisional Lampung menyebut tingkat kebosanan siswa meningkat selama pandemi Covid-19. Sejumlah permainan edukatif bisa menjadi alternatif agar anak anak bisa berinteraksi dengan teman sebaya. Sejumlah permainan yang bisa dilakukan dengan tetap berada di rumah di antaranya dacon, bekel, lompat tali.