Penetasan Penyu di Solor Dikembangkan Jadi Ekowisata
Editor: Makmun Hidayat
LARANTUKA — Konservasi penyu yang dilakukan Kelompok Pedan Wutun di Kelurahan Ritaebang, Kecamatan Solor Barat, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) akan dikembangkan jadi ekowisata.
Hal ini dilakukan mengingat aktivitas kelompok ini sejak tahun 2016 tersebut terus berkembang dan kelompok pelestarian penyu ini juga konsisten menjalankan aktivitas menetaskan telur penyu.
“Aktivitas mencari telur penyu saat musim penyu bertelur hingga menetaskannya dan melepasliarkan tukik ke laut bisa dikembangkan jadi ekowisata,” kata Evi Ojan, Kepala Kantor Misool Baseftin Flores Timur, Minggu (9/8/2020).
Evi mengatakan, sejak terbentuk secara sukarela, kelompok ini awalnya merupakan Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) yang bertugas melakukan aktivitas menjaga laut dari destructive fishing dan melakukan konservasi.
Pokmaswas Pedan Wutun sebutnya, beberapa kali melepaskan penyu serta ikan dan mamalia laut yang terkena jaring para nelayan terutama pukat hanyut yang dilepas saat malam hari untuk menangkap ikan.
“Kami telah mencari dana membangun pondok edukasi untuk wisatawan yang ingin mengetahui tentang konservasi laut dan penyu. Pencarian telur penyu saat malam hari,penetasan dan pelepasan tukik bisa dijual jadi paket ekowisata,” ungkapnya.

Evi menyebutkan, banyak wisatawan terutama wisatawan asing sangat menyukai konservasi terutama melepas tukik ke laut sehingga nantinya akan dikemas menjadi paket wisata untuk dijual kepada wisatawan.