Pecut Ukiran Buatan Arik Banyak Diminati Pelaku Seni Kuda Lumping

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

Dari situ ia mulai mengembangkan berbagai macam model gagang (pegangan) pecut berbentuk ukiran yang saat ini menjadi ciri khas buatannya.

“Sampai sekarang saya masih membuat pecut tapi yang eksklusif atau berdasarkan pesanan khusus saja. Pecut eksklusif yang saya buat ini biasanya bukan untuk di kalangan kuda lumping tapi untuk pusaka yang mereka simpan atau untuk sekedar dipajang. Kalau untuk orang-orang kesenian mungkin kurang ekonomis karena harganya mahal mulai 1,5 juta sampai dengan 7 juta,” tandasnya.

Menurutnya, mahalnya harga tersebut karena detail ukiran yang ia buat.

“Ciri khas pecut Malang buatan saya ini terletak pada ukiran yang terdapat pada pegangan atau gagang pecut. Jadi semakin detail ukiran dan bahannya semakin sulit didapatkan, maka harganya semakin mahal,” ungkapnya.

Selain itu ada ritual khusus dan menunggu hati pas untuk membuat pecut, ini yang membedakannya dengan pecut lain.

“Ukuran pecutnya memang tidak besar, suaranya juga tidak terlalu keras, tapi cukup dipecutkan satu kali orang bisa langsung kalap. Pecutnya kecil-kecil cabe rawit,” ujarnya.

Lebih lanjut disampaikan Arik, agar bisa regenerasi, dirinya juga mengajarkan orang lain terutama anak-anak muda untuk membuat pecut.

“Jadi kalau ada yang pesan pecut-pecut biasa dan butuh cepat, saya lempar ke teman-teman yang sudah pernah belajar ke saya. Kalau pesan ke saya harus sabar karena butuh waktu yang lama untuk proses pembuatannya, harus nunggu hati pas dulu baru bisa membuat pecut supaya hasilnya memuaskan,” terangnya.

Sementara itu salah satu pemesan pecut, Riadi, mengaku cocok dengan pecut buatan Arik karena detail ukiran dan modelnya yang unik.

Lihat juga...