Optimalkan Pangan Lokal untuk Cegah ‘Stunting’
MAKASSAR – Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Sulawesi Selatan, menggelar webinar optimalisasi pangan lokal untuk mencegah angka stunting makin meningkat di masyarakat, dalam rangka Dies Natalis ke-64 Unhas.
Kegiatan secara daring tersebut mengangkat tema “Optimalisasi Pangan Lokal Bagi Kelompok Rentan (ibu, hamil, menyusui dan balita)”, menghadirkan pembicara dari Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pertanian, serta dihadiri sekitar 400 orang peserta, Sabtu (8/8/2020).
Direktur Gizi Masyarakat Kemenkes RI, Dr Dhian Probhayekti, mengemukakan, bahwa 1.000 hari pertama kelahiran (HPK) sejak dalam kandungan menjadi fokus utama untuk pemenuhan gizi ibu hamil dan anak dalam memenuhi kebutuhan pangan lokal.
Hal ini sangat penting, sebab pemenuhan gizi pada masa tersebut akan berpengaruh pada kelengkapan pemenuhan nutrisi pada ibu hamil dan anak untuk bisa bertumbuh kembang hingga menghasilkan generasi cerdas.
“Pemenuhan gizi ibu hamil dan anak untuk memenuhi pangan lokal sangat penting, apalagi di masa pandemi seperti sekarang, karenanya kita dukung dengan kegiatan pemberdayaan masyarakat,” ujarnya.
“Kita juga mendorong pemberian ASI minimal enam bulan tanpa tambahan makanan, sebab ASI itu sudah cukup untuk melengkapi kebutuhan nutrisi anak,” ujarnya.
Menurutnya, jika pemenuhan gizi pada ibu hamil dan balita tidak mencukupi dan diatasi dengan baik, bisa mengakibatkan stunting atau kekerdilan. Selain pendek, stunting juga mempengaruhi kecerdasan otak anak yang dipastikan akan berpengaruh terhadap regenerasi bangsa.
“Dampaknya ke depan, yang akan lahir adalah calon-calon pekerja, bukan pemimpin untuk kemajuan bangsa ini,” kata dia.