Masyarakat Perlu Hati-hati dengan Hoaks Covid-19
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Sementara itu, Pegiat Literasi Digital, Lestari Nurhajati, mengatakan, informasi keliru hingga penyebaran berita bohong atau hoaks kerap dijumpai di lini masa media sosial. Di tengah wabah pandemi Covid-19, masyarakat kerap dibuat resah dengan beragam informasi yang berkaitan dengan isu Covid-19.
“Dari data penelitian masyarakat koalisi informasi berkaitan dengan digital, hoaks di Indonesia paling banyak tentang isu sosial politik (sospol), kemudian Suku Ras Agama dan Antar golongan (SARA) dan yang ketiga berkaitan dengan kesehatan,” katanya saat dialog di Gedung BNPB, Jakarta, di tempat yang sama.
Lestari menyebutkan, dengan adanya Covid-19 yang mewabah saat ini, topik kesehatan menjadi ladang yang menyuguhkan bermacam kekeliruan informasi. Salah satunya dengan hoaks obat antivirus corona yang sempat menghebohkan masyarakat di dunia maya.
Masyarakat yang mudah mempercayai hoaks akan rentan melakukan tindakan-tindakan di luar kontrol, termasuk ikut menyebarkan kembali hoaks yang dia terima kepada orang lain.
“Penyebaran hoaks di media sosial susah kita cegah, sehingga kita harus selalu cross check pesan-pesan tersebut, contoh dari Whats App group, kita harus bandingkan validitasnya dengan berita yang ada di media lain yang lebih akurat,” ujarnya.