Masuk Pasar Cina, Ekspor Manggis dari Sumbar Meningkat

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Sumatera Barat, Syafrizal, mengatakan, saat ini pihaknya fokus pada pembangunan pertanian berbasis kawasan yang berorientasi pada kearifan lokal dan ekspor.

Berdasarkan catatan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Provinsi Sumatera Barat telah menyiapkan perluasan lahan untuk kebun manggis dari 8.000 hektar, dan terus ditambah hingga 10.000 hektar, untuk mencapai target produksi minimal 80.000-100.000 ton per tahun.

“Kita juga didukung oleh Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Hortikultura yang turut memberikan bibit unggul sebanyak 100.000 batang untuk lahan seluas 1.000 hektar,” ucap dia.

Jejeng juga menyebutkan, saat ini petani manggis di Sumatera Barat tersebar di beberapa sentra masing-masing di Kabupaten Lima Puluh Kota, Pesisir Selatan dan Padang Pariaman.

Menurutnya dengan adanya sinergitas yang dibangun antara instansi terkait, eksportir dan petani menjadikan produktivitas, mutu dan harga manggis dapat terjaga dengan baik.

“Semangat yang sama untuk menjaga kualitas, kuantitas dan kontinuitas manggis Sumatera Barat di pasar ekspor,” ungkapnya.

Di sisi lainya, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil, menyatakan bahwa peningkatan ekspor manggis asal Sumatera Barat pada masa Pandemi Covid-19 ini adalah sebuah kabar yang baik. Hal ini sejalan dengan semangat yang digelorakan Menteri Pertanian melalui Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks) Produk Pertanian.

Kedepan, Jamil berharap manggis tidak saja diekspor dalam bentuk segar namun juga dalam bentuk jadi atau minimal setengah jadi. “Bisa dalam bentuk ekstrak atau apa yang disuka pasar ekspor agar nilai tambah juga kita dapat,” tutupnya.

Lihat juga...