Irigasi Tetes Berbasis Teknologi Buat Anak Muda Tertarik Bertani
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
MAUMERE — Pertanian dengan sistem irigasi tetes yang menggunakan teknologi penyiraman tanaman menggunakan aplikasi Short Message Service (SMS) yang dikembangkan seorang petani muda di Kabupaten Sikka membuat banyak warga tertarik untuk belajar.

Irigasi tetes tersebut menggunakan selang khusus yang dipesan dari perusahaan di luar negeri dan cocok diterapkan di Kabupaten Sikka, bahkan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang memiliki curah hujan minim.
“Sistem pertanian irigasi tetes apalagi menggunakan teknologi penyiraman tanaman menggunakan aplikasi dari telepon genggam akan menarik anak-anak muda untuk terjun menjadi petani,” kata pegiat pertanian dan mantan ketua DPRD Sikka, Rafael Raga, Senin (17/8/2020).
Tetapi supaya mencegah bukan sekedar ikut-ikutan saja, saran Rafael, anak-anak muda tersebut dibekali ilmu bertani baik oleh Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Dinas Pertanian.
Dirinya menyarankan perlu ada pemberdayaan selain riset serta uji coba menerapkannya seperti membuat kebun contoh atau Demonstrasi Plot (Demplot) untuk menemukan metode yang pas seperti apa.
“Pertanian ke depan adalah pertanian yang berbasis teknologi dan membaca pasar bukan pertanian hanya sebagai cara hidup. Petani kita saat musim hujan baru bercocok tanam,” ungkapnya.
Rafael meminta agar pemerintah mengajarkan kepada para petani bagaimana membaca peluang pasar termasuk menanam hortikultura yang mudah terserap pasar dan petani cepat mendapatkan dana.