Hingga Diresmikan, Upah Tukang Pembangunan Puskesmas Bola Belum Dibayar

Editor: Koko Triarko

MAUMERE – Sudah selesainya pembangunan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Bola di Kecamatan Bola, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur , dan telah pula diresmikan oleh bupati pada Jumat (12/6/2020), masih menyisakan persoalan.

Upah para tukang yang bekerja membangun Puskesmas sebanyak 40 orang, hingga kini belum dibayarkan. Jika ditotal, nilai upah mencapai Rp500 juta. Para pekerja mengaku sudah berulangkali menghubungi pihak kontraktor, namun tidak ditanggapi.

Yani Making, tokoh masyarakat dan mantan anggota DPRD Sikka, mengatakan, pemerintah harus memfasilitasi pihak pekerja dan kontraktor, agar para pekerja bisa segera mendapatkan hak mereka.

Menurut Yani, para tukang dipaksa untuk menyelesaikan pekerjaan saat masa Covid-19, padahal upah mereka belum dibayarkan pihak kontraktor pelaksana.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, NTT, Petrus Herlemus, Sabtu (8/8/2020). -Foto: Ebed de Rosary

“Kasihan para tukang yang diminta menyelesaikan pekerjaan karena akan diresmikan Bupati Sikka, tetapi setelah peresmian, upah mereka tetap tidak dibayarkan,” ungkapnya, Sabtu (8/8/2020).

Salah seorang kepala tukang, Hendrikus Hermus, usai menemui kepala dinas Kesehatan mengaku kesal dan kecewa, upah pekerja belum dibayar serta mendesak Dinkes Sikka agar menghadirkan Direktur CV. Cipta Konstruksi Indah selaku kontraktor.

Hendrikus menyebut, direktur perusahaan itu sulit dihubungi karena setiap kali ditelepon, tidak pernah menjawab panggilan. Para tukang menduga, direktur perusahaan telah melarikan diri ke luar daerah.

Lihat juga...